Rabu, 17 Juni 2015

Tugas Makalah Tekkom - Pengabaian Pemerintah Rusia terhadap Bencana Nuklir Chernobyl



PENGABAIAN PEMERINTAH RUSIA
 TERHADAP BENCANA NUKLIR CHERNOBYL
Dosen Pengampu : Ir. Nurini, MT





Disusun Oleh :
Dhia Amalina Hanifa
21040114130106
Kelas B

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro



            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. 
            Makalah ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada kita tentang bencana nuklir yang telah menimpa Chernobyl tahun 1986 silam. Bencana nuklir ini menjadi bencana nuklir terbesar dalam sejarah yang akan diulas dalam makalah ini. Adapun makalah tentang bencana nuklir  ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
                            Namun tidak lepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa makalah ini tentu belumlah sempurna. Masih ada banyak kekurangan dari segi bahasa maupun kelengkapan isi. Oleh karena itu, dengan lapang dada, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna menyempurnakan makalah ini. Segala masukan akan penulis terima dengan tangan terbuka dan penulis mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya atas masukan yang diberikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 3 Juni 2015

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
            Bencana merupakan suatu kondisi negatif yang menyebabkan banyak kerugian. Bencana bisa ditimbulkan oeh alam maupun manusia. Kita sering mendengar tentang bencana banjir, tanah longsor, tsunami, dan sebagainya. Para ahli berusaha menangani kejadian tersebuat dengan menciptakan berbagai teknologi untuk mencegah maupun menanggulangi berbagai bencana. Namun, ternyata teknologi juga dapat menyebabkan bencana, bahkan bencana yang lebih mengerikan dibandingkan alam. Bencana akibat kemajuan teknologi ini dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera, penyakit atau dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
            Bahaya teknologi juga mungkin timbul secara langsung sebagai akibat dari dampak peristiwa bencana alam. Kecelakaan nukir atau kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir tersbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan di Fukushima- Jepang.
            Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfer dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.  Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti reaktor. Bencana nuklir atau kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia.

B.      Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan teknologi nuklir dan ancamannya?
2.       Bagaimanakah bencana nuklir yang terjadi di Chernobyl dan dampak dari bencana nuklir tersebut?
3.       Apakah langkah yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap bencana nuklir Chernobyl?
4.       Apakah penanggulangan yang dapat dilakukan jika bencana nuklir terjadi?

C.      Tujuan Penulisan
1.       Menjelaskan seputar teknologi nuklir dan ancaman di balik pemanfaatannya.
2.       Mengkaji bencana nuklir yang telah terjadi di Chernobyl dan dampaknya pada dunia.
3.       Mengkaji perhatian pemerintah Rusia terhadap bencana yang terjadi di Chernobyl.
4.       Menjelaskan penanggulangan yang dapat dilakukan jika bencana nuklir terjadi.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Teknologi Nuklir
            Menurut Asian Disaster Reduction Center (2003), bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai material dan lingkungan (alam) dimana dampak yang ditimbulkan melebihi kemampuan manusia guna mengatasinya dengan sumber daya yang ada. Bencana nuklir merupakan bencana yang terjadi akibat teknologi nuklir. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh kebocoran atau kegagalan reaktor.
            Teknologi merupakan salah satu hasil peradaban manusia. Teknologi lahir dari pemikiran manusia untuk mempermudah menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Salah satu teknologi yang sekarang ini ramai dibicarakan adalah nuklir. Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom (inti nucleus). Teknologi nuklir dapat ditemukan pada berbagai aplikasi, dari yang sederhana seperti detektor asap hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir. Nuklir merupakan salah satu teknologi yang bisa dijadikan sebagai sumber energi alternative namun nuklir bisa menimbulkan masalah yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Radiasi merupakan bahaya terbesar yang dapat ditimbulkan oleh nuklir. Banyak negara dan manusia yang enggan untuk memanfaatkannya karena takut jika suatu saat energi nuklir yang digunakan bermasalah dan menimbulkan ancaman bencana besar seperti yang pernah terjadi di Chernobyl.
            Energy nuklir mempunyai manfaat yang luar biasa jika dipakai sebagai mana mestinya. Beberapa pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan ke dalam berbagai bidang, antara lain di bidang peternakan, perikanan, pertambangan, akreologi, hidrologi, pangan, biologis, energi, kedokteran dan Indrustri. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya untuk sterilisasi, pengujian kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.

B.      Bencana Nuklir di Chernobyl
            Bencana nuklir di Chernobyl merupakan bencana nuklir yang dianggap paling parah di dunia. Pada tanggal 26 April 1986, sebuah bencana radiasi nuklir menimpa Chernobyl, yang saat itu masih merupakan wilayah Rusia. Kini Chaernobyl merupakan wilayah Ukrainan setelah Ukraina menuntut kemerdekaannya. Di desa tersebut terdapat 4  pembangkit listrik yang menggunakan tenaga nuklir. Pada hari yang mengerikan itu pembangkit listrik nomor 4 meledak, lalu terbakar, dan memakan korban (langsung) 30 orang. Setelah 10 hari, barulah kebakaran dahsyat itu bisa dipadamkan dengan tuntas. Namun serbuk radio aktif dari kebakaran itu terbawa angin hingga ke wilayah barat Rusia, Eropa Timur, bahkan Skandinavia, Inggris, dan Amerika Timur. Lebih dari 200.000 penduduk yang bermukim dalam radius 30 km dari tempat ledakan Chernobyl  dievakuasi.
            Pemerintah komunis Rusia bersikap seolah-olah ledakan di Chernobyl hanya kecelakaan pabrik biasa. Gedung pembangkit listrik lain yang selamat terus dioperasikan karena pemerintah tidak punya pilihan lain. Bencana yang sejatinya merupakan ledakan nuklir ini sangat dirahasiakan, sehingga konon beberapa negara bagian Rusia baru mengetahui realitas bencana ini 6 tahun kemudian.
            Namun akibatnya rakyat mengonsumsi air, sayuran, ternak, dan susu dari wilayah Chernobyl yang telah terkontaminasi radio aktif. Rahasia ini baru terungkap secara internasional ketika ada pemeriksaan pada buruh pabrik nuklir di kota Forsmark, Swedia, yang berjarak 1100 km dari Chernobyl. Pada pakaian para buruh ini terdapat serbuk-serbuk radio aktif, padahal di sana tak ada kebocoran nuklir. Kenyataan ini menjadi bukti atas desas-desus yang santer beredar saat itu. Rusia pun terpaksa mengizinkan para peneyelidik dari luar memeriksa kasus Chernobyl. Dari penelitian tersebut ditemukan bencana Chernobyl  diperkirakan berkekuatan 300 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan Amerika pada akhir Perang Dunia II di Hiroshima, Jepang.  
                    Sikap kurang peduli pemerintah Rusia saat menangani kasus Chernobyl menambah rasa tidak puas bangsa Ukraina terhadap Rusia (waktu itu masih berada di bawah kepemimpinan Rusia) dan mempercepat proses kemerdekaan mereka.  Pada tahun 1992 Ukraina memilih presiden pertama mereka, Leonid Kravchuc. Untunglah dana bantuan internasional terus mengalir ke Ukraina. Selain digunakan untuk menolong para korban dan biaya pengobatan mereka, sumbangan itu juga dipakai untuk mengamankan atau mengurangi akibat radiasi di wilayah yang tercemar.  Selebihnya usaha banyak ditujukan pada upaya pengamanan gedung pembangkit listrik nomor 4 yang telah meledak.
                        Upaya penting yang dilakukan Ukrania adalah mengganti pembangkit listrik yang dianggap cacat desain, namun masih dipakai, karena tidak ada pilihan lain. Apalagi pada bulan Juli tahun 2000, kompleks pembangkit listrik ini terpaksa ditutup karena dilanda banjir. Setelah melalui lobi berkepanjangan di London, Ukraina berhasil mendapat sumbangan dana  internasional untuk membangun dua pembangkit tenaga listrik baru. Pada tanggal 16 Desember tahun yang sama, secara resmi semua pembangkit tenaga listrik Chernobyl ditutup.
                    Dampak sesaat atau segera setelah terkena paparan radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam. Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh. Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun.
                    Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduksi. Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan khususnya kanker.
                        Bencana nuklir di Chernobyl menjadi bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Hal tersebut bukan sekedar dilihat dari korban jia yang tewas seketika dalam ledakan, tapi dinilai dari segi paparan radiasi yang ditimbulkan. Radiasi yang ditimbulkan dari bencana nuklir membuat ratusan ribu orang terkena kanker baik masyarakat Chernobyl ataupun tenaga relawan pasca bencana.


C.      Penanggulangan Bencana Nuklir
            Akhir-akhir ini penggunaan energi nuklir semakin populer, teknologi nuklir banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, terutama dalam bidang industri .Secara umum, instalasi nuklir sangatlah canggih, dan memiliki banyak alat-alat kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya besar. Namun kenyataan menunjukkan, meskipun memiliki alat kontrol yang begitu canggih, kecelakaan masih bisa terjadi. Apabila terjadi akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya.Ketika terjadi kebocoran nuklir, memungkinkan bhan-bahan radioaktif memasuki tubuh manusia, apalagi apabila terjadi kemungkinan bahan radioaktif dibuang ke lingkungan. Cara  utama bahan radioaktif memasuki tubuh manusia adalah :
  • Melalui pernapasan udara yang sudah terkontaminasi
  • Melalui makan makanan yang sudah terkontaminasi
  • Melalui minum minuman yang terkontaminasi (termasuk susu dari sapi yang makanrumput yang sudah terkontaminasi)
  • Melalui pori-pori kulit yang trejadi kontak dengan udara atau air yang terkontaminasi
            Bila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional. Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus segera dievakuasi dari resiko terkena paparan tersebut. Bagi semua orang yang telah berada dalam daerah paparan harus segera dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakkan perawatan dan pemantauan kesehatannya.
            Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklir sementara belum diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan ataubahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.
Secara umum, langkah pertama untuk menghadapi jika suatu waktu terjadi kebocoran nuklir adalah :
1.          Siaga akan pemebritahuan akan adanya bahaya akibat kebocoran nuklir dari pihakyang berwenang atau bertangguang jawab akan hal ini.
2.          Hal berikutnya memahami persepsi letak rumah dengan letak instalasi nuklir yangmengalami kebocoran, sehingga anda dapat memahami terminologi komunikasiresiko3.
3.          Tinggal di dalam rumah di kamar yang tertutup dengan sirkulasi udara dihentikan(kecuali, secara khusus diminta untuk mengungsi). Dengan tinggal di dalam rumah,tingkat eksposur ke bahan radioaktif berkurang, tidak lupa juga untuk melindungihewan peliharaan.
4.          Mempersiapkan segala sesuatu untuk kemungkinan evakuasi
                    Pemberian garam Yodium diyakini dapat mencegah resiko terjadinya kanker saat terjadi paparan radiasi. Menurut WHO pil potasium iodida hanya akan diberikan jika dampak radiasi sudah dirasa membahayakan. Karena, pil tersebut tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan. Pil Iodium meningkatkan kadar jenuh kelenjar tiroid dalam tubuh sehingga bisa mencegah pembentukan iodin radioaktif. Pembentukan iodin radioaktif karena paparan radiasi nuklir inilah yang bisa memicu kanker. Iodium bukan antidot radiasi, apalagi antikanker. Tetapi hanya salah satu faktor yang bisa meredam dampak buruk radiasi dalam tubuh.





BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
                        Menurut Asian Disaster Reduction Center (2003), bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai material dan lingkungan (alam). Nuklir merupakan sebuah sumber tenaga alternatif yang telah banyak digunakan. Sumber tenaga ini dinilai lebih efisien dan bermanfaat. Namun, sumber kekuatan yang dahsyat ini, jika tidak dikendalikan secara bijak dapat menimbulkan bencana yang hebat. Bencana nuklir di Chernobyl merupakan bencana nuklir terbesar dalam catatan sejarah.  Bencana ini menewaskan banyak orang dan memicu penyakit- penyakit yang timbul di kemudian hari seperti kanker. Penanganan terhadap bencana nuklir haruslah cepat dan serius. Paparan radias nuklir berakibat pada tanah dan mengontaminasi banyak sumber daya seperti air, tanah, dan kebutuhan makanan. Pemulihan sumber daya akibat radiasi tersebut memerlukan waktu yang bertahap dan tidaklah sebentar. Bila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional.
                        Nuklir merupakan sebuah teknologi yang canggih, namun jika ada kesalahan yang dilakukan, sedikit saja, nuklir dapat berubah menjadi ancaman besar. Bencana nuklir di Chernobyl, Rusia, dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati- hati dengan teknologi. Ketika terjadi bencana, sebaiknya pemerintah juga tidak menutup- nutupinya dan memberikan perhatian penuh sehingga semua kalangan tidak mengambil langkah yang salah dan sama- sama dapat melakukan penanggulangan terhadap bencana nuklir.



DAFTAR PUSTAKA

Maramis, Nia Romadaniati.2014. “Pengertian Bencana menuru Para Ahli” dalam http://niia1993.blogspot.com/2013/03/pengertian-bencana-menurut-para-ahli.html Diakses tanggal 3 Juni 2015
Oktavianti, Noni.2011.”Dampak dan Pencegahan Radiasi Nuklir” dalam http://nonioktavianti.blogspot.com/2011/03/dampak-radiasi-nuklir-terhadap-manusia.html Diakses tanggal 3 Juni 2015
Anonim.___.”Mengenang Bencana Radiasi Nuklir Chernobyl” dalam http://www.pesona.co.id/kuliner.wisata/wisata/mengenang.bencana.radiasi.nuklir.chernobyl.1/006/002/15 Diakses tanggal 2 Juni 2015


Bencana Kekeringan dan Dampaknya pada Sektor Ekonomi



Air merupakan suatu barang yang sangat berharga dan memiliki banyak manfaat. Manusia memanfaatkan air sebagai keperluan sehari-hari maupun keperluan ekonomi. Namun, penggunaan ini sering tidak bijak dan merata. Di satu daerah, ketersediaan air melimpah sehingga dapat dieksploitasi untuk kepentingan komersial. Namun, di sisi lain, beberapa daerah mengalami kekeringan. Contohnya, di daerah Boyolali tahun 2013, para warga bahkan harus menggali dasar sungai untuk mendapatkan air. Dari berita Suara Merdeka tanggal 3 September 2013 diberitakan bahwa mereka (warga daerah Boyolali) terpaksa melubangi dasar sungai Kedungdundu yang sudah kering untuk mendapatkan air meski cuma sedikit.  (Sunaryo, 2013)

Bencana kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang sangat merugikan. Menurut Balai Hidrologi, kekeringan adalah kekurangan curah hujan dari biasanya atau kondisi normal bila terjadi berkepanjangan sampai mencapai satu musim atau lebih panjang akan mengakibatkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan air yang dicanangkan.(Hidrologi, 2003)  Tidak tersedianya air membuat laju aktivitas masyarakat dan perekonomian di suatu daerah terhenti. Bayangkan saja, air digunakan untuk mandi, cuci, kakus, minum, bertani, beternak ikan, dan sebagainya. Ketika air tidak tersedia, tentu berbagai macam kegiatan tersebut tidak dapat dijalankan. Tidak hanya merugikan dalam pemenuhan kebutuhan pribadi, kegiatan ekonomi yang mengandalkan sumber daya air akan terganggu. Hal tersebut mengakibatkan tersendatnya pendapatan masyarakat. Masalah dari sector ekonomi ini akan mengancam sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, dan sebagainya yang memerlukan biaya untuk mendapatkannya.

Bencana kekeringan dilihat dari sektor ekonomi jelas sangat merugikan. Hal tersebut dapat sama- sama dibayangkan bahwa bencana kekeringan menghentikan pendapatan pada sector ekonomi yang mengandalkan sumber daya air. Contohnya, pada bidang pertanian. Bencana kekeringan akan menyebabkan petani kehilangan hasil panen, kerusakan pada kualitas hasil panen, menurunkan produktivitas lahan pertanian(erosi, angin, dan sebagainya), kondisi yang terik meudahkan tanaman terserang hama dan penyakit. Dampak buruk yang sama juga akan terjadi pada bidang perikanan, kayu, industri yang bergantung pada produksi pertanian, dan sebaginya. Sedangkan, dampak buruk bencana kekeringan dari segi ekonomi global antara lain kenaikan harga bahan pangan, gangguan suplai air, penurunan pendapatan pemerintah pusat, penambahan biaya dari perjalanan atau pemindahan air, kenaikan biaya pemompaan air tanah (pemompaan air tanah yang berlebih juga dapat menimbulkan penurunan tanah), pernurunan harga lahan, dan sebagainya. Dampak kekeringan sangatlah besar. Jika kita mengabaikan kemungkinan- kemungkinan terjadinya bencana kekeringan di masa mendatang, mungkin saja bencana kekeringan akan terjadi secara menyeluruh dan melumpuhkan berbagai sektor ekonomi. Penanggulangan bencana kekeringan harus segera ditemukan dan solusi terbaik harus diterapkan dalam menangani bencana kekeringan.

Penanggulangan atas bencana kekeringan adalah kebutuhan yang mendesak. Bencana kekeringan dapat ditanggulangi dengan cara- cara berikut, antara lain pemeliharaan saluran- saluran  irigasi, pembuatan waduk untuk menampung air selama musim hujan, membangun pemeliharaan konservasi lahan dan air, mengembangkan budaya hemat air, dan mengembangkan unit- unit pengolahan air minum. Unit pengolahan air minum ini terdiri dari bangunan penangkap air, bangunan pengendapan pertama, pembuluh koagulat, bangunan pengaduk cepat, bangunan pembentuk floc, bengunan pengendap kedua, bangunan penyaring, reservoir, dan pemompaan.(Ir. C. Totok Sutrisno, dkk, 1987). Penyediaan air bersih merupakan hal yang penting diperhatikan. Pada daerah yang dilanda bencana kekeringan, masyarakat biasanya menyonsumsi air seadanya sedangkan harga air bersih melonjak tajam dan mencekik perekonian masyarakat. Air bersih tersebut dapat diolah dari air yang ditampung dari waduk. Penanggulangan- penanggulangan tersebut saling terkait dan sama- sama penting. Dengan penanggulangan- penanggulangan yang dilakukan, banyak hal yang akan mengurangi beberapa kerugian, termasuk di bidang ekonomi.

Penanggulangan terhadap bencana kekeringan dapat meminimalisir resiko kerugian dalam bidang ekonomi. Air adalah suatu hal yang harus dikelola dengan hemat Ketika air terseida dalam jumlah besar, masyarakat harus dapat bijak menggunakan dan tidak seluruhnya digunakan. Sebagian sebaiknya disimpan dalam waduk atau berbagai wadah penyimpanan air sehingga ketika bencana kekeringan terjadi, masih terdapat cadangan air dan sektor ekonomi yang mengandalkan air tetap bias berjalan dengan bijaksana.


Daftar Pustaka
Hidrologi, B. (2003). Permasalahan Kekeringan dan Cara Mengatasinya, 2. Retrieved from http://pustaka.pu.go.id/files/pdf/KT-pkdcm-00854-1127200715910.pdf on 5 Mei 2015
Ir. C. Totok Sutrisno, Dkk. (1987). Teknologi Penyediaan Air Bersih. (PT Asdi Mahasatya, Ed.). Jakarta.
Sunaryo, A. (2013). Kekeringan, warga Boyolali gali dasar kali untuk cari minum. Retrieved from http://www.merdeka.com/peristiwa/kekeringan-warga-boyolali-gali-dasar-kali-untuk-cari-air-minum.html on 5 Mei 2015

Poster Individu Tekkom







Poster Individu. Ayo Jaga Alam