PENGABAIAN
PEMERINTAH RUSIA
TERHADAP BENCANA NUKLIR CHERNOBYL
Dosen Pengampu : Ir. Nurini, MT
Disusun
Oleh :
Dhia
Amalina Hanifa
21040114130106
Kelas
B
Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas
Teknik
Universitas
Diponegoro
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan
puja dan puji syukur kehadirat Allah, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Makalah
ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada kita tentang bencana nuklir
yang telah menimpa Chernobyl tahun 1986 silam. Bencana nuklir ini menjadi bencana
nuklir terbesar dalam sejarah yang akan diulas dalam makalah ini. Adapun
makalah tentang bencana nuklir ini telah
penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Namun
tidak lepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa makalah ini tentu belumlah
sempurna. Masih ada banyak kekurangan dari segi bahasa maupun kelengkapan isi. Oleh
karena itu, dengan lapang dada, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
guna menyempurnakan makalah ini. Segala masukan akan penulis terima dengan
tangan terbuka dan penulis mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya atas
masukan yang diberikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, 3 Juni 2015
Penulis
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bencana merupakan suatu kondisi
negatif yang menyebabkan banyak kerugian. Bencana bisa ditimbulkan oeh alam
maupun manusia. Kita sering mendengar tentang bencana banjir, tanah longsor,
tsunami, dan sebagainya. Para ahli berusaha menangani kejadian tersebuat dengan
menciptakan berbagai teknologi untuk mencegah maupun menanggulangi berbagai
bencana. Namun, ternyata teknologi juga dapat menyebabkan bencana, bahkan
bencana yang lebih mengerikan dibandingkan alam. Bencana akibat kemajuan
teknologi ini dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera, penyakit atau dampak
kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan,
gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Bahaya teknologi juga mungkin timbul
secara langsung sebagai akibat dari dampak peristiwa bencana alam. Kecelakaan
nukir atau kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan dibalik
manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat
kejadian kecelakan nuklir tersbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan
Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan di Fukushima- Jepang.
Kebocoran nuklir terjadi ketika
sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti
reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang
dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif –
mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena
kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif
dan beracun ke atmosfer dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah
kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan
kehancuran total. Beberapa kebocoran
nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti
reaktor. Bencana nuklir atau kebocoran nuklir adalah dampak yang paling
ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan teknologi nuklir dan ancamannya?
2. Bagaimanakah
bencana nuklir yang terjadi di Chernobyl dan dampak dari bencana nuklir tersebut?
3. Apakah
langkah yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap bencana nuklir Chernobyl?
4. Apakah
penanggulangan yang dapat dilakukan jika bencana nuklir terjadi?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan
seputar teknologi nuklir dan ancaman di balik pemanfaatannya.
2. Mengkaji
bencana nuklir yang telah terjadi di Chernobyl dan dampaknya pada dunia.
3. Mengkaji
perhatian pemerintah Rusia terhadap bencana yang terjadi di Chernobyl.
4. Menjelaskan
penanggulangan yang dapat dilakukan jika bencana nuklir terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teknologi
Nuklir
Menurut Asian
Disaster Reduction Center (2003), bencana adalah suatu gangguan serius
terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik
oleh masyarakat, berbagai material dan lingkungan (alam) dimana dampak yang
ditimbulkan melebihi kemampuan manusia guna mengatasinya dengan sumber daya
yang ada. Bencana nuklir merupakan bencana yang terjadi akibat teknologi
nuklir. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh kebocoran atau kegagalan reaktor.
Teknologi
merupakan salah satu hasil peradaban manusia. Teknologi lahir dari pemikiran
manusia untuk mempermudah menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Salah satu
teknologi yang sekarang ini ramai dibicarakan adalah nuklir. Teknologi nuklir
adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom (inti nucleus).
Teknologi nuklir dapat ditemukan pada berbagai aplikasi, dari yang sederhana
seperti detektor asap hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir. Nuklir
merupakan salah satu teknologi yang bisa dijadikan sebagai sumber energi
alternative namun nuklir bisa menimbulkan masalah yang cukup besar bagi
kehidupan manusia. Radiasi merupakan bahaya terbesar yang dapat ditimbulkan
oleh nuklir. Banyak negara dan manusia yang enggan untuk memanfaatkannya karena
takut jika suatu saat energi nuklir yang digunakan bermasalah dan menimbulkan
ancaman bencana besar seperti yang pernah terjadi di Chernobyl.
Energy
nuklir mempunyai manfaat yang luar biasa jika dipakai sebagai mana mestinya.
Beberapa pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari dapat
digolongkan ke dalam berbagai bidang, antara lain di bidang peternakan, perikanan,
pertambangan, akreologi, hidrologi, pangan, biologis, energi, kedokteran dan
Indrustri. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya
untuk sterilisasi, pengujian kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.
B.
Bencana
Nuklir di Chernobyl
Bencana
nuklir di Chernobyl merupakan bencana nuklir yang dianggap paling parah di
dunia. Pada tanggal 26 April 1986, sebuah bencana radiasi nuklir menimpa
Chernobyl, yang saat itu masih merupakan wilayah Rusia. Kini Chaernobyl
merupakan wilayah Ukrainan setelah Ukraina menuntut kemerdekaannya. Di desa
tersebut terdapat 4 pembangkit listrik yang menggunakan tenaga nuklir.
Pada hari yang mengerikan itu pembangkit listrik nomor 4 meledak, lalu
terbakar, dan memakan korban (langsung) 30 orang. Setelah 10 hari, barulah
kebakaran dahsyat itu bisa dipadamkan dengan tuntas. Namun serbuk radio aktif
dari kebakaran itu terbawa angin hingga ke wilayah barat Rusia, Eropa Timur,
bahkan Skandinavia, Inggris, dan Amerika Timur. Lebih dari 200.000 penduduk
yang bermukim dalam radius 30 km dari tempat ledakan Chernobyl dievakuasi.
Pemerintah
komunis Rusia bersikap seolah-olah ledakan di Chernobyl hanya kecelakaan pabrik
biasa. Gedung pembangkit listrik lain yang selamat terus dioperasikan karena
pemerintah tidak punya pilihan lain. Bencana yang sejatinya merupakan ledakan
nuklir ini sangat dirahasiakan, sehingga konon beberapa negara bagian Rusia
baru mengetahui realitas bencana ini 6 tahun kemudian.
Namun
akibatnya rakyat mengonsumsi air, sayuran, ternak, dan susu dari wilayah
Chernobyl yang telah terkontaminasi radio aktif. Rahasia ini baru terungkap
secara internasional ketika ada pemeriksaan pada buruh pabrik nuklir di kota
Forsmark, Swedia, yang berjarak 1100 km dari Chernobyl. Pada pakaian para buruh
ini terdapat serbuk-serbuk radio aktif, padahal di sana tak ada kebocoran
nuklir. Kenyataan ini menjadi bukti atas desas-desus yang santer beredar saat
itu. Rusia pun terpaksa mengizinkan para peneyelidik dari luar memeriksa kasus
Chernobyl. Dari penelitian tersebut ditemukan bencana Chernobyl
diperkirakan berkekuatan 300 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan
Amerika pada akhir Perang Dunia II di Hiroshima, Jepang.
Sikap kurang peduli
pemerintah Rusia saat menangani kasus Chernobyl menambah rasa tidak puas bangsa
Ukraina terhadap Rusia (waktu itu masih berada di bawah kepemimpinan Rusia) dan
mempercepat proses kemerdekaan mereka. Pada tahun 1992 Ukraina memilih
presiden pertama mereka, Leonid Kravchuc. Untunglah dana bantuan internasional
terus mengalir ke Ukraina. Selain digunakan untuk menolong para korban dan
biaya pengobatan mereka, sumbangan itu juga dipakai untuk mengamankan atau
mengurangi akibat radiasi di wilayah yang tercemar. Selebihnya usaha
banyak ditujukan pada upaya pengamanan gedung pembangkit listrik nomor 4 yang
telah meledak.
Upaya penting yang
dilakukan Ukrania adalah mengganti pembangkit listrik yang dianggap cacat
desain, namun masih dipakai, karena tidak ada pilihan lain. Apalagi pada bulan
Juli tahun 2000, kompleks pembangkit listrik ini terpaksa ditutup karena
dilanda banjir. Setelah melalui lobi berkepanjangan di London, Ukraina berhasil
mendapat sumbangan dana internasional untuk membangun dua pembangkit
tenaga listrik baru. Pada tanggal 16 Desember tahun yang sama, secara resmi
semua pembangkit tenaga listrik Chernobyl ditutup.
Dampak sesaat atau segera
setelah terkena paparan radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain
mual muntah, diare, sakit kepala dan demam. Dampak sesaat atau jangka pendek
akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare,
sakit kepala dan demam. Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari
setelah paparan adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung
menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah,
kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah
dan luka susah sembuh. Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru
dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi
hingga bertahun-tahun.
Beberapa dampak kesehatan
akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker terutama kanker
kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan
reproduksi. Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan
khususnya kanker.
Bencana nuklir di Chernobyl
menjadi bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Hal tersebut bukan sekedar
dilihat dari korban jia yang tewas seketika dalam ledakan, tapi dinilai dari
segi paparan radiasi yang ditimbulkan. Radiasi yang ditimbulkan dari bencana
nuklir membuat ratusan ribu orang terkena kanker baik masyarakat Chernobyl
ataupun tenaga relawan pasca bencana.
C. Penanggulangan Bencana Nuklir
Akhir-akhir ini penggunaan energi
nuklir semakin populer, teknologi nuklir banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi, terutama dalam bidang industri .Secara umum, instalasi nuklir sangatlah
canggih, dan memiliki banyak alat-alat kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya
besar. Namun kenyataan menunjukkan, meskipun memiliki alat kontrol yang begitu
canggih, kecelakaan masih bisa terjadi. Apabila terjadi akan menimbulkan dampak
yang sangat berbahaya.Ketika terjadi kebocoran nuklir, memungkinkan bhan-bahan
radioaktif memasuki tubuh manusia, apalagi apabila terjadi kemungkinan bahan
radioaktif dibuang ke lingkungan. Cara utama
bahan radioaktif memasuki tubuh manusia adalah :
- Melalui pernapasan udara yang sudah terkontaminasi
- Melalui makan makanan yang sudah terkontaminasi
- Melalui minum minuman yang terkontaminasi (termasuk susu dari sapi yang makanrumput yang sudah terkontaminasi)
- Melalui pori-pori kulit yang trejadi kontak dengan udara atau air yang terkontaminasi
Bila sebuah reaktor nuklir sudah
dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan sesuai dengan skala
kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional. Semua masyarakat dalam
jangkauan tertentu harus segera dievakuasi dari resiko terkena paparan
tersebut. Bagi semua orang yang telah berada dalam daerah paparan harus segera
dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat
masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakkan perawatan
dan pemantauan kesehatannya.
Semua masyarakat dalam paparan
bencana kebocoran reaktor nukklir sementara belum diungsikan harus tinggal di
dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk mencegah kontaminasi dengan
udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan
ataubahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.
Secara
umum, langkah pertama untuk menghadapi jika suatu waktu terjadi kebocoran
nuklir adalah :
1.
Siaga akan pemebritahuan akan adanya bahaya
akibat kebocoran nuklir dari pihakyang berwenang atau bertangguang jawab akan
hal ini.
2.
Hal berikutnya memahami persepsi letak rumah
dengan letak instalasi nuklir yangmengalami kebocoran, sehingga anda dapat
memahami terminologi komunikasiresiko3.
3.
Tinggal di dalam rumah di kamar yang tertutup
dengan sirkulasi udara dihentikan(kecuali, secara khusus diminta untuk
mengungsi). Dengan tinggal di dalam rumah,tingkat eksposur ke bahan radioaktif
berkurang, tidak lupa juga untuk melindungihewan peliharaan.
4.
Mempersiapkan segala sesuatu untuk kemungkinan
evakuasi
Pemberian garam Yodium
diyakini dapat mencegah resiko terjadinya kanker saat terjadi paparan radiasi.
Menurut WHO pil potasium iodida hanya akan diberikan jika dampak radiasi sudah
dirasa membahayakan. Karena, pil tersebut tidak bisa dikonsumsi secara
sembarangan. Pil Iodium meningkatkan kadar jenuh kelenjar tiroid dalam tubuh
sehingga bisa mencegah pembentukan iodin radioaktif. Pembentukan iodin
radioaktif karena paparan radiasi nuklir inilah yang bisa memicu kanker. Iodium
bukan antidot radiasi, apalagi antikanker. Tetapi hanya salah satu faktor yang
bisa meredam dampak buruk radiasi dalam tubuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Asian
Disaster Reduction Center (2003), bencana adalah suatu gangguan serius terhadap
masyarakat yang menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik oleh
masyarakat, berbagai material dan lingkungan (alam). Nuklir merupakan sebuah
sumber tenaga alternatif yang telah banyak digunakan. Sumber tenaga ini dinilai
lebih efisien dan bermanfaat. Namun, sumber kekuatan yang dahsyat ini, jika
tidak dikendalikan secara bijak dapat menimbulkan bencana yang hebat. Bencana
nuklir di Chernobyl merupakan bencana nuklir terbesar dalam catatan
sejarah. Bencana ini menewaskan banyak
orang dan memicu penyakit- penyakit yang timbul di kemudian hari seperti
kanker. Penanganan terhadap bencana nuklir haruslah cepat dan serius. Paparan
radias nuklir berakibat pada tanah dan mengontaminasi banyak sumber daya
seperti air, tanah, dan kebutuhan makanan. Pemulihan sumber daya akibat radiasi
tersebut memerlukan waktu yang bertahap dan tidaklah sebentar. Bila sebuah
reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan
sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional.
Nuklir merupakan sebuah
teknologi yang canggih, namun jika ada kesalahan yang dilakukan, sedikit saja,
nuklir dapat berubah menjadi ancaman besar. Bencana nuklir di Chernobyl, Rusia,
dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati- hati dengan teknologi.
Ketika terjadi bencana, sebaiknya pemerintah juga tidak menutup- nutupinya dan
memberikan perhatian penuh sehingga semua kalangan tidak mengambil langkah yang
salah dan sama- sama dapat melakukan penanggulangan terhadap bencana nuklir.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, Nia Romadaniati.2014. “Pengertian Bencana menuru Para
Ahli” dalam http://niia1993.blogspot.com/2013/03/pengertian-bencana-menurut-para-ahli.html
Diakses tanggal 3 Juni 2015
Oktavianti, Noni.2011.”Dampak dan Pencegahan Radiasi Nuklir”
dalam http://nonioktavianti.blogspot.com/2011/03/dampak-radiasi-nuklir-terhadap-manusia.html
Diakses tanggal 3 Juni 2015
Anonim.___.”Mengenang Bencana Radiasi Nuklir Chernobyl” dalam http://www.pesona.co.id/kuliner.wisata/wisata/mengenang.bencana.radiasi.nuklir.chernobyl.1/006/002/15
Diakses tanggal 2 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar